Jumat, 03 Januari 2014

Rahasia

Kinar menggapai-gapai dinding-dinding berlendir warna merah bata. Lebih mirip selaput. Robekan kecil akan bisa mengeluarkan Kinar dalam sekejap. Ia lupa sekali, apa yang diperbuatnya sebelumnya, di mana tempat ia terkungkung saat ini.
Bau anyir seperti luka. Merah bata seperti darah mengering. Berapa kalipun Kinar mencoba memanjat dinding-dinding itu, kakinya tergelincir jauh, terperosok masuk ke bagian yang semakin gelap.

***

Bima tertawa lepas. Sudah khatam ia berjanji, menaruh Kinar di hatinya. Semakin dalam Kinar melukai, semakin serius Bima mencintai.


2 komentar:

Naajmi mengatakan...

saya suka cerita pendek ini :)

Putripus mengatakan...

Saya suka tulisan kamu juga Mbak :)

Posting Komentar

Silakan meninggalkan jejak :)

Cari di Sini

 
 
Copyright © Sepotong Keju
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com