Selasa, 29 Mei 2012

Filosofi Operasi Gigi


source : tumblr

Halo. Pernah mendengarkan lagu Fix You yang pernah dipopulerkan oleh Coldplay? Dan pernah baca buku Raditya Dika yang Manusia Setengah Salmon?
Kalau pernah, mari kita jalan-jalan sebentar sambil mendengarkan cerita saya. Kalau kamu pernah membaca Mnausia Setengah Salmon, pasti kamu tidak asing dengan salah satu bagian yang menceritakan tentang proses pendewasaan yang ditemukan Raditya Dika dari serentetan proses ketika berurusan dengan dokter gigi kan?
Oke, kita fokus di bagian di mana Raditya Dika menceritakan bagaimana proses pelaksanaan operasi geraham bungsu saja. Seperti saya, kamu yang membacanya pasti membayangkan dengan begitu ngeri. Penarasian Raditya Dika tak salah. Memang, saat proses operasi berjalan, akan ada banyak ‘perkakas’ yang digunakan seperti pisau, alat jahit, suntikan, dan alat mirip bor. Rdaitya Dika menjelaskan dengan begitu apik, menurut saya, tentang step by step pelaksanaan operasi. Di mana setelah bius bekerja, gusi akan disayat sedemikian rupa dengan kedalaman hingga gigi memungkinkan untuk dapat dipecah dan dicabut dengan usaha keras si dokter.
Saya, waktu membaca bagian itu, ngeri minta ampun.
Kebetulan, beberapa waktu lalu saya harus operasi geraham bungsu karena posisinya yang miring dan mengganggu akar sebelahnya. Waktu saya pertama kali masuk ruang pemeriksaan dan diukur tekanan darahnya sebelum operasi, saya nervous bukan main. Hanya dengan membaca buku Raditya Dika, terekam semua proses operasi yang pastinya akan berdarah-darah. Di sisi lain, saya ingat cerita sepupu saya ketika di tengah-tengah operasi berlangsung tiba-tiba kehabisan bius. Juga, saya ditakut-takuti kakak-kakak saya tentang bagaimana sakitnya setelah bius habis, dan pendarahan terus terjadi. Ya Tuhan, tensi darah saya langsung tinggi.
Masuk ruang operasi dan melihat dokter dan asistennya menyiapkan berbagai alat kecil yang terlihat begitu tajam dan horor, saya kembali takut. Untungnya dokter yang menangani saya cukup lihai membesarkan hati saya supaya tenang. Oke, saya berhasil tenang. Kemudian, dokter menutup muka saya dengan kain yang hanya menyisakan satu lubang yang ditempatkan pada mulut saya. “Sama-sama berdoa ya Mbak Putri, semoga operasinya lancar”, begitu kata dokter. Gila, kalimat itu bikin saya dag-dig-dug lagi.
Proses berjalan lancar dan cukup lama, sekitar satu jam. Saya bisa merasakan semua sentuhan alat di gusi dan gigi saya, walaupun rasanya tidak sakit karena terbantu oleh bius. Saya yang mengintip dari balik kain juga menyaksikan bagaimana sarung tangan si dokter berlumuran darah. Tapi, seiring berjalannya waktu, saya tidak merasa takut lagi karena memang tidak ada rasa sakit sedikitpun.
Setelah operasi berakhir, saya terus membayangkan bagaimana kepanikan saya nanti setelah biusnya habis, bagaimana kalau terus terjadi pendarahan, dan bagaimana-bagaimana yang lain seperti yang tergambar di buku Raditya Dika.
And you know what? Saya cukup kaget mendapati kenyataan bahwa setelah biusnya habis, tidak ada rasa sakit sama sekali. Saya cukup kaget ketika ternyata keadaan pascaoperasi geraham bungsu itu tidak seekstrim yang diceritakan dan dirasakan banyak orang. Justru yang menyiksa setelahnya adalah bengkak pipi sebagai efek samping operasi. Tapi itupun hanya sakit yang sewajarnya bila ada bengkak di anggota tubuh.. benar-benar cuma begitu.
Hari ini operasi geraham kedua saya, yang bagian kiri setelah sebelumnya yang dioperasi adalah geraham bagian kanan. Dan syukurlah, rasanya sama saja.
Lalu saya ingat cuplikan lirik lagu Coldplay : “but if you never try, you’ll never know”.
Sering kan kita takut melakukan sesuatu hanya karena “kata orang...”. Sebenarnya, kita hanya terlalu peduli dengan apa yang dikatakan orang. Banyak orang menjatuhkan dan meragukan kemampuan kita. Harusnya, kita hanya perlu punya stok percaya diri yang banyak, karena kita hanya perlu yakin.
Sama seperti operasi geraham gigi. Sesakit apapun kata orang, yah, itu kan kata orang. Selama kamu belum merasakan bagaimana sebuah operasi geraham bungsu berlangsung, kamu tidak perlu terlalu mempedulikan. Kapasitas orang itu berbeda satu sama lain. Ketidaksanggupan orang lain belum tentu bisa dijadikan acuan standar ketidaksanggupan diri kamu.
Saya sudah mencoba. Dan dengan bangga saya katakan, operasi geraham bungsu itu tidak semenyakitkan itu. Bahkan kalau beruntung, kamu tidak akan merasa sakit sama sekali. Bonusnya lagi, untuk operasi saya yang kedua, bahkan saya tidak mengalami pendarahan sama sekali. Hebat kan. Lagipula, kalau toh akhirnya kamu akan merasakan sakit yang mahadahsyat setelah mencobanya, kamu tetap termasuk yang hebat karena tidak ada celah di telinga kamu yang membiarkan omongan orang masuk begitu saja di telingamu dan menyerap habis keberanianmu.
Jadi, cobalah. Cobalah apa yang dikatakan orang lain kamu tidak akan bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan, tidak bisa melewati apa yang menjadi pilihan jalan kamu.
Dan saya tidak akan trauma untuk mencoba hal-hal baru. Siapa tahu, suatu hari nanti dengan semua usaha yang saya punya, saya bisa mendapatkan sesuatu yang selama ini dimustahilkan orang bahwa dengan kemampuan yang saya punya, saya hanya bisa sebatas ini, sebatas menginginkan.
Karena saya adalah pemeran utamanya, bukan mereka.

Minggu, 06 Mei 2012

Peran Knowledge Management pada Perubahan yang Dilakukan Dahlan Iskan Terhadap PLN



Oleh : Putri Puspita Sari
111011167 / PMDO kelas A
Fak. Psikologi Universitas Airlangga Surabaya


Sebagai seorang CEO di PT. PLN, Dahlan Iskan memberikan kontribusi yang cukup besar dalam hal knowledge management di dalamnya. Knowldege management sendiri dianggap penting sebagai bahan proses pembelajaran bagi seluruh karyawan yang aktif dalam PT. PLN. Segala pengetahuan dan informasi tidak semata-mata beliau dapatkan murni dari tacit knowledge-nya sendiri, melainkan dari berbagai sumber. Sumber-sumber tersebut antara lain adalah dari surat-surat yang berisikan kritik serta saran terhadap PLN dari masyarakat, diskusi dengan para anggota perusahaan, dan lain-lain.
Salah satu kegiatan yang menjadi kunci utama pendukung pengembangan knowldege management yang dilakukan oleh Dahlan Iskan adalah observasi lapangan. Dari berbagai artikel selama enam bulan masa jabatannya sebagai CEO PT. PLN, siapapun pasti kagum dengan kelihaiannya mengamati langsung ke lokasi-lokasi yang dikeluhkan masyarakat mengenai pasokan listriknya. Beliau menamakan hal tersebut sebagai proses belajar, di mana beliau tak hanya mengamati, tetapi juga menelusuri dari satu aliran listrik ke aliran listrik lain untuk mengetahui penyebab utama masalah yang terjadi. Di situlah pengetahuan baru didapatkan oleh Dahlan Iskan. Dengan gesit Dahlan Iskan kemudian membagikan hasil temuannya di lapangan kepada para karyawan, kemudian menggaet beberapa profesional di bidang tersebut untuk langsung membenarkan kerusakan-kerusakan yang terjadi.
Knowledge strategy yang yang dominan digunakan Dahlan Iskan selama menjadi CEO di PT. PLN menurut saya adalah personalization strategy. Kepribadian yang rendah hati menjadikan Dahlan Iskan meletakkan kepercayaan yang besar terhadap seluruh karyawan PT. PLN untuk mengetahui apa-apa saja yang perlu dilakukan untuk menciptakan perubahan. Salah satu terobosan khas yang diciptakan oleh Dahlan Iskan adalah adanya “CEO Note” yang ditulisnya sebulan sekali. “CEO Note” yang ditujukan untuk para karyawan tersebut merupakan salah satu cara untuk menjembatani pemikiran-pemikiran Dahlan Iskan sebagai pemimpin, terhadap keseluruhan karyawan. Hal ini terbilang efektif mengingat jumlah karyawan PT. PLN yang tak sedikit sedangkan waktu untuk berkomunikasi dengan mereka sangat terbatas, serta kesadaran Dahlan Iskan bahwa untuk mencapai satu tujuan yang sama harus ada pemerataan informasi dan pengetahuan kepada masing-masing anggota perusahaan. Selain kritik dan saran sebagai pertimbangan evaluasi, tak lupa Dahlan Iskan membagikan motivasi dan euforia kesemangatan di dalam tulisan-tulisannya tersebut.
“CEO Note” tersebut berhubungan dengan knowledge system yang digunakan oleh Dahlan Iskan. Penggunaan groupware yang menitikberatkan pada penyebaran informasi dan pengetahuan melalui internet sangat menonjol. Seperti yang kita ketahui, bahwa “CEO Note” diedarkan secara online dengan tujuan penyebaran yang merata. Tak hanya itu, beliau pun memiliki blog pribadi yang banyak mengungkap sisi profesionalitasnya ketika menjabat sebagai CEO di PT. PLN. “CEO Note” serta blog pribadi tersebut dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat luas agar proses dan kinerja yang terjadi dalam badan PT. PLN bersifat transparan. Namun, penggunaan groupware tersebut tidak mengurangi kesediaan Dahlan Iskan untuk berkomunikasi secara face-to-face dengan para karyawannya, bahkan beliau tak segan untuk terjun langsung ke lapangan menilik berbagai penyebab keluhan masyarakat.
Segala isu baik internal maupun eksternal menjadi pertimbangan Dahlan Iskan untuk terus menerapkan dan mengembangkan knowledge management dalam badan PLN.
Isu pertama adalah mengenai kecepatan perubahan yang dilakukan oleh Dahlan Iskan di PT. PLN. Perubahan tersebut antara lain adalah restrukturisasi organisasi internal PLN, gerakan sehari sejuta sambungan, bebas byar pet se-Indonesia selama 6 bulan, dan lain-lain. Perubahan-perubahan yang dilakukan tak ubahnya merupakan hasil dari pengetahuan yang didapatkannya mengenai struktur perusahaan PLN dan juga kebutuhan-kebutuhan serta keluhan-keluhan masyarakat Indonesia mengenai pasokan listrik.
Restrukturisasi organisasi internal PLN tersebut juga terkait dengan isu selanjutnya dalam knowledge management, yaitu knowledge worker. Dahlan Iskan mengganti posisi karyawan dengan menempatkan kembali sejumlah karyawan pada posisi yang lebih sesuai dengan kemahirannya, juga peniadaan posisi wakil direktur menjadi kepala divisi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kejadian di mana masih terdapat karyawan yang kurang mampu di bidangnya.
Pengembangan teknologi serta social capital dalam PLN pun turut menjadi isu pendukung pemeliharaan knowledge management. Selain mengedepankan komunikasi melalui teknologi, Dahlan Iskan pun menaruh kepercayaan kepada seluruh karyawan di PT. PLN untuk saling berbagi informasi dan pengetahuan sehingga pengetahuan baru tidak hanya didapat oleh golongan orang tertentu, melainkan menyebar secara merata.
Isu-isu tersebut tak lepas dari isu terakhir, yakni hubungan antara knowledge management dengan strategi bisnis yang dicapai. Segala hal telah dipersiapkan terkait dengan strategi bisnis serta tujuan yang harus dicapai oleh perusahaan. Salah satunya adalah dengan mengelola keuangan perusahaan. Dahlan Iskan adalah salah satu orang yang turut andil dalam penghematan pembelian barang/jasa. Beliau bersama karyawannya menekan pengeluaran demi mencapai laba perusahaan dengan tetap mengutamakan pembelian barang/jasa yang berkualitas. Selain itu, berbagai upaya juga dilakukan untuk menaikkan kembali citra positif PLN yang sebelumnya merosot. Dengan kembalinya PLN sebagai perusahaan listrik dengan prestasi yang membanggakan, diharapkan PLN mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat untuk memenuhi target-target selanjutnya, yakni mengalahkan perusahaan-perusahaan kompetitor di beberapa negara asing.



Sumber :

Jumat, 04 Mei 2012

Surga Mini


Tidakkah TK itu menyenangkan? Tempat di mana kamu bisa bermain sepuasmu. Jungkat-jungkit, ayunan, kolam pasir, rumah boneka, rangka bangunan, semuanya. Tempat di mana segala tawa tanpa dosa lepas begitu saja, melesat jauh tanpa peduli yang lainnya.
Di TK, kau seolah ditawarkan sebuah Surga mini di mana kau tak bisa mengelak satu-satunya pilihan yang ada: bahagia. Sesuram apapun kau duduk sendiri di pojokan kelas, akan selalu ada teman atau guru yang menarikmu keluar untuk menikmati dunia yang triliyunan kali lebih mengasyikkan dari ketakutan yang kau punya di otak kecilmu.
Dan permainan bermain peran. Ah, aku suka sekali bagian itu. Dulu, aku selalu berperan sebagai Ibu yang memiliki anak-anak kecil yang lucu. Aku berpura-pura membuatkan makanan, menemani mereka jalan-jalan, membelikan mereka es krim, dan hal-hal lain yang dilakukan banyak Ibu kepada anaknya. Kalau bosan, aku bisa pindah di pojok berisi peralatan dokter. Aku berlagak menjadi pasiennya saja, bukan dokternya.
Sekarang, aku tak pernah lagi bermain di TK manapun, atau hanya duduk menikmati anak-anak kecil berlarian tanpa takut kehabisan tenaga. Tapi, kapanpun aku mau bertemu surga kecil di tengah kesibukanku sebagai seorang dewasa, aku tak perlu jauh melangkah ke arah TK yang nyata.
Sudah kubangun rapi sebuah TK terbaik di sudut otakku, untuk kukunjungi sesekali dan tersenyum olehnya berkali-kali.

Kamis, 03 Mei 2012

Benang Merah

Aku harus mengakui bahwa aku sedang sangat senang. Sedang sangat mencintai Tuhan. Eh, bukan berarti kemarin, kemarin, kemarinnya lagi aku tak secinta itu. Hanya saja, kadarnya bertambah.
Tuhan sedang menunjukkan segala benang merah yang tadinya tak kasat mata. Aku diberi hal-hal yang tidak pernah aku duga sebelumnya, bahkan untuk mengharapkannya pun belum sempat. Kamu tahu, kan betapa gilanya aku dengan mimpi? Aku ini pemimpi. Tapi bahkan Tuhan memberiku kejutan yang belum pernah di-handle oleh mimpiku.
Lalu,

Fabi'ayyi ãlã'i rabbikumã tukazzibaãn(i)

Terima kasih, Tuhan. Maha Segalaku.

Cari di Sini

 
 
Copyright © Sepotong Keju
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com