Rabu, 29 Februari 2012

Hallo—Again—March!


source : google


Februari kemarin bener-bener bulan yang nggak bagus. Banyak pengeluaran  untuk hal-hal yang nggak terduga. Dan di saat lagi bokek-bokeknya, dompet hilang. Keluar duit lagi untuk ngurus SIM dan KTP. Dan, abrakanizam, setelah SIM dan KTP baru sudah di genggaman, dompet ketemu di atas lemari. Bagus.
Juga rencana liburan bareng temen-temen kelas 3 SMU yang batal total dan cuma berakhir dengan nongkrong beli bakso dan nyeritain pengalaman kuliah masing-masing. Kecewa berat. Itu yang paling saya nggak suka, susah diajak kompak. Di saat anak yang itu-itu aja berusaha keras buat ngumpulin yang lainnya, eh yang diusahain malah nggak ada partisipasi dan kepedulian sama sekali. Fiyuh. Padahal mereka ngotot ngajak liburan, eh pas dibikinin rencana acara sampai susah-susah, malah dicuekin. Betek kan.
Tapi lumayan juga sih, pada akhirnya jalan juga sama temen-temen kuliah ke WBL. Nyobain Crazy Car yang matek abis. Matek sematek-mateknya matek. Udah sabuknya amat sangat nggak aman sekali, kecepatan tinggi dan meleset dikit aja dari arena udah dipastikan sukses nyebur laut yang notabene saya nggak bisa renang, tikungan tajam sampai kepala berasa kebanting-banting, itu semua pada akhirnya bikin saya nangis. Juga pas naik Roller Coaster. Naudzubillah. Bener sih, jalurnya pendek. Tapi kayaknya jantung dan nyali saya nggak dipersiapkan Tuhan untuk itu semua. Nangis lagi. Dan Rumah Sakit Hantu. Pas SMP dulu berani, sekarang setelah tahu betapa po*ongan itu menakutkan sekali, kemarin di sana cuma bisa merem total sambil menenggelamkan diri di balik tas teman.  Tapi ya, it’s so fun!
Selebihnya, sisa liburan kemarin saya habiskan dengan insomnia dan menjalani kegiatan pasca-bangun-tidur dengan sangat terkantuk-kantuk di depan TV.
Dan here I am, kembali masuk kuliah dengan semester baru. Dengan mata kuliah baru. Dengan kontrak belajar yang sudah siap siaga menawarkan tugas bejibun mulai dari mata kuliah Psikologi Pendidikan, Dasar Metode Penelitian, Tes Prestasi, Kode Etik, Psikodiagnostik 2-3, Psikologi Eksperiman. Fiyuh lagi. Belum lagi persiapan PsychoCup 2012 dan acara tahunan SD-PC which is serangkaian kegiatannya superbanyak sekali. Tapi tetep, harus semangat.
Dan Maret, nggak panjang-panjang, be nice ya!

Sabtu, 25 Februari 2012

Bukan Hanya

Yang tidak banyak diketahui orang adalah bahwa kadang seorang yang introvert berada pada satu titik di mana dia sangat bosan sekali menjadi pendengar. Dia bosan, menghabiskan waktunya menjadi penikmat segala ocehan sang ekstrovert yang berpikir bahwa “si introvert memang lebih suka diam”. Padahal, ia memang jarang memberi si introvert kesempatan untuk ikut andil dalam pembicaraan.
Memberii kesempatan orang lain untuk berbicara itu penting. Seseorang yang tertutup, bukan berarti memang tidak suka berbicara. Kadang, dia justru ingin sekali membicarakan banyak hal, lebih banyak dari yang orang lain bisa bayangkan. Hanya saja, dia tidak tahu dari mana harus memulai.
Dan cara terbaik untuk membuat seseorang yang tertutup menjadi begitu terbuka adalah dengan memberiinya pertanyaan. “Bagaimana harimu hari ini ?”, “Kamu baik-baik saja ?”, “Bagaimana perasaanmu setelah kejadian itu ?”, banyak sekali.
Tapi, mungkin lebih banyak orang yang mengabaikannya.
Karena itulah, kadang, mungkin orang yang tertutup lebih senang menenggelamkan dirinya dalam masalah yang dibuatnya menjadi begitu besar, hanya karena dia ingin ditanya, “Sebenarnya kamu kenapa ?”. Keinginannya untuk mendengar sebaris kalimat itu sangat besar, karena nyaris tak pernah ada orang yang menanyakan hal itu. Karena banyak orang beranggapan, ketika seseorang tidak menceritakan sesuatu yang membuatnya cemas, atau sebuah masalah, itu menjadi parameter bahwa dia memang tidak sedang bermasalah.
Mungkin.
Si ektrovert hanya tidak tahu, bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk menjadi narrator dalam sebuah pembicaraan. Bahwa setiap orang, meskipun tidak memiliki pengalaman semenarik dirinya untuk dibagikan ke orang lain, dia tetap ingin diberi kesempatan untuk didengar.
Bagaimana kamu bisa mengetahui banyak hal tentang hidupnya jika kamu tidak pernah menanyakannya ? Bahkan kamu mengaku dekat dan menjadi sahabat baginya hanya karena dia pendengar yang baik.  Sahabat, tidak sedangkal itu. Karena ini, bukan hanya tentang kamu dan duniamu, dan dia sebagai pendengarmu.
Kalaupun pada akhirnya kamu bukanlah tipe orang yang dipercayai si introvert untuk berbagi kisah, sehingga dia tetap menyembunyikan apa yang dipikirkan dan dirasakannya untuk dirinya sendiri, setidaknya kamu sudah melakukan satu hal dengan benar : bertanya.
Di situlah kamu telah memberi orang lain kesempatan untuk dihargai keberadaannya.
Ini, bukan hanya tentang kamu.

Rabu, 22 Februari 2012

Rocket Ship Goes By

source : DeviantArt


I remember when you said
We have come from outsight world
Full of grass and only love
Sleeping, eating so full of joy

You are something new
And suddenly appear
Am I caught in bigger picture or
Am I trapped in paralyzed mind of you?

When I listen to this song
That’s connected by its parts
Stimulated trough the heart
It’s only you that I regard

Baby I should not have believed it
But, oh no I sink and dream it
It’s so foolish and it’s a joy
I would never be restored

Yea, I put my trust on me
Not on you not even this world
To see the truth, oh yeah, oh no
They only saw it on TV

And I almost believe it
All the promises you’ve made
Just to set up the gasoline
That you gave to me
It can’t be real

And now it’s time for the rocket ship goes by
I knew it’s broken but I made it fly
I’m sorry baby
I’ve got a good home
Until we have to say goodbye


-Goodnight Electric, Rocket Ship Goes By-

Selasa, 21 Februari 2012

Bisik

source : deviantArt


Masih mau kau memungut langkah kakiku yang makin binasa oleh waktu ?
Aku berjalan berjinjit, berusaha meninggalkan sedikit jejak di tanah berpasir
Siapa tahu angin lantas mengajakku terbang
Pada bisik pasir yang menderu dalam degup jantungmu yang masih memunguti sisa keberadaanku, kutitipkan sebaris salam
“Biar lelahmu, kau nikmati sendiri”
Karena bertahun, sudah pernah kurasa lelah itu

Minggu, 19 Februari 2012

Sama


source : tumblr


Jika genap yang kau bilang adalah dua, maka kau benar. Tapi akan sia-sia jika kita menggenapkan segala yang pernah berjalan tak begitu benar. Kita akan tetap dua, seperti genap itu. Tidak bisa menjadi satu yang ganjil namun utuh.
Kita adalah romansa terburuk sepanjang masa. Kita terlalu sama. Sama-sama menunggu, sama-sama ingin dikejar, sama-sama menyukuri kedekatan, tapi sama-sama tak pernah berusaha mengejar. Kita pikir semua baik-baik saja. Kita hanya takut membayangkan betapa ternyata kita berdiri terhalang oleh kaca raksasa tak kasat mata. Tak terjamah. Hati kita sama berseru, namun tak pernah terdengar.
Kita tak akan pernah usai menggenapkan rasa sesal dan sakit, lalu menyimpannya masing-masing tanpa mau ditahu satu sama lain. Kita egois. Terperangkap dalam ego yang menarik kita ke kutub yang berbeda. Kau Utara, aku Selatan. Kau Barat, aku Timur. Berusaha melupakan yang masih bersemayam di dasar yang kita kunci rapat-rapat agar orang lain tak mampu menggantikan.
Lalu waktu berjalan semakin cepat seperti siklus, ketika populasi pengunjung hati kita makin memadat, makin tak terbendung. Di sinilah aku, diam mematung memikirkan akan membuangmu ke mana agar kau tergantikan.
Yang ternyata, itu pula yang sedang kau lakukan. Saat ini, detik ini.
Dari mana aku tahu ? Aku tahu saja. Sebenarnya kita terlalu sama.

Cari di Sini

 
 
Copyright © Sepotong Keju
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com