Minggu, 09 Agustus 2015

Sejarak

“Tuhan berada sedekat Senin dan Selasa denganku”, katamu sambil melipat sajadah seusai melaksanakan ibadah Duhur. Kau tak pernah lepas beribadah. Begitu adzan berkumandang, Tuhan-lah yang kau cari pertama kali. Sungguh tak ada hal lain lagi yang lebih penting.
Tapi sore itu, kau ditikam seseorang. Darahmu tertahan di sana, di pakaian kerjamu yang berwarna abu-abu. Menurut para saksi mata, hanya sepersekian detik lamanya pisau itu dihunus lalu dicabut—dan kau kehilangan nyawa.
Mungkin Tuhan hanya berjarak ayunan detik pertama dan detik kedua saja denganmu. Begitu dekat. Begitu erat. Tak dibiarkan-Nya kau pergi ke mana-mana selain berbaring di sisi-Nya.  
Pada setiap waktu di mana adzan sedang bersahut-sahutan memanggil kami untuk bergegas melepas duniawi, ketenanganmulah yang kudoakan pertama kali.

3 komentar:

Elka Hakiim mengatakan...

Kuejeem ah, happy ending hoy happy endiing, hahahha

Unknown mengatakan...

Subhanalloh.....
Saya tunggu postingan selanjutnya.

Ayu Welirang mengatakan...

Fiksinya mbak Putri ini selalu mengena di hati. :(

Posting Komentar

Silakan meninggalkan jejak :)

Cari di Sini

 
 
Copyright © Sepotong Keju
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com