Rabu, 16 Juli 2014

Tetapi, Kau di Televisi


Di depan televisi, aku duduk mengamati. Satu per satu, satu persatu, dari belasan bahkan puluhan program-program yang membunuh keji idealisme dalam tempurung kepala hingga nyaris mati hangus. Oh, sore-sore tak ada yang menarik selain menyaksikanmu bernyanyi, berdendang merdu seperti ingin dikagumi. Tapi, kau di televisi dan aku di sini. Sorak sorai hatiku dan binar-binar mataku tak akan bisa kau saksikan. Kecuali jika tiba-tiba kau datang dalam acara reuni tahunan yang tak pernah absen diselenggarakan almamater sekolah kita.
Kecuali jika tiba-tiba kau mengingat namaku.
Kecuali jika tiba-tiba...
Tapi kau di televisi, dan aku di sini.
Terang benderangnya ruanganku saat menyaksikanmu bahagia dengan ketenaranmu, tak akan bisa kau saksikan.

1 komentar:

Ayu Welirang mengatakan...

:)

Posting Komentar

Silakan meninggalkan jejak :)

Cari di Sini

 
 
Copyright © Sepotong Keju
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com