Minggu, 18 September 2016

Prolog

Akan tiba harinya, yang paling dinanti olehmu: hidup bersamanya.
Mulai sekarang, bersamanya kau akan terbangkan doa-doa sejauh mungkin dan berusaha menata satu per satu anak tangga untuk menggapai mimpi-mimpi. Mulailah semuanya dari awal, sebab kau tahu betul segala pergerakan harus bermula dari titik nol. Bersamanya, sanggupkan dirimu untuk berjalan sejauh apapun tanpa alas kaki. Biar lelah ditanggung bersama, sadari bahwa tak segala sesuatu bisa didapatkan semudah kalian menengadahkan tangan ke orang tua dulu.
Pada harinya nanti, kami akan berpesta merayakan kisah barumu. Buku baru, halaman satu hingga tak terhingga. Karena kami tahu, “selamanya” adalah satu-satunya hal yang akan kalian menangkan nantinya. Dan kalian tahu, kemenangan adalah proses yang panjangnya tak terkira. Jangan lelah, jangan pernah menyerah jika ada terjang badai, atau tumpul asa di depan nanti. Kalian adalah yang berikrar untuk menua bersama, abadi dalam janji paling suci. Yakinlah, bersamanya kau tak akan ragu untuk memenangkan kisahmu. Pada halaman terakhir nantinya, kami ingin menyaksikan haru kisah kalian yang hanya akan terpisahkan oleh maut. Bukan prasangka, atau pemeran lainnya.
Kau dengannya, mungkin adalah sepasang yang tiap paginya akan saling menatap dan meyakinkan satu sama lain, “Ini tak akan mudah, tapi bersamamu aku mau hidup susah”.
Hingga akhirnya, selamat berjalan berdampingan. Semoga susah senang sama-sama merasakan. Semoga berbahagia. Kau tahu, doa kami selalu menyertai.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan meninggalkan jejak :)

Cari di Sini

 
 
Copyright © Sepotong Keju
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com