Aku
harus mengakui bahwa aku sedang sangat senang. Sedang sangat mencintai Tuhan.
Eh, bukan berarti kemarin, kemarin, kemarinnya lagi aku tak secinta itu. Hanya
saja, kadarnya bertambah.
Tuhan
sedang menunjukkan segala benang merah yang tadinya tak kasat mata. Aku diberi
hal-hal yang tidak pernah aku duga sebelumnya, bahkan untuk mengharapkannya pun
belum sempat. Kamu tahu, kan betapa gilanya aku dengan mimpi? Aku ini pemimpi.
Tapi bahkan Tuhan memberiku kejutan yang belum pernah di-handle oleh mimpiku.
Lalu,
Fabi'ayyi
ãlã'i rabbikumã tukazzibaãn(i)
Terima
kasih, Tuhan. Maha Segalaku.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan meninggalkan jejak :)