Lalu
kita lebur ke dalam perangkat cahaya emas keperakan yang menerpa air-air di surga
kecil yang mereka sebut sebagai laut. Dihempas ombak, digerus karang, dijejal
asin.
Kau
lupa, aku lupa, aku tak bisa berenang.
Lalu
aku tenggelam.
Dan
kau masih terlalu asyik menyelam.
Ah,
kalau saja mesin waktu nyata adanya, aku akan menolak ajakanmu berenang. Menolak
ajakanmu ke pantai. Menolak kebaikanmu. Menolak perkenalan kita. Menolak jatuh
cintaku.
Aku
mendarat di dasar laut dalam gerakan lambat. Gaunku basah tersentuh jutaan
liter air yang memelukku. Aku terjun bebas. Karam bersama perahu nelayan. Dan suaramu lamat-lamat menggema dalam ingatanku.
Kau bilang, kau akan setia.
Aku sedang tenggelam, kau sedang bermain-main.
Sampah.
Sampah.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan meninggalkan jejak :)