Ada
yang meleleh di antara butiran peluh yang satu-dua mampir di keningnya. Menyusup
menyerupai letih, tapi bukan. Adalah syukur, lelehan air yang jatuh tak pernah
sendiri dari langit.
Syukur
atas kemarau panjang yang menghabisi rimbun dedaun di pepohonan. Syukur atas
rindu bumi kepada aroma tanahnya yang
mengudara. Syukur atas beribu-ribu detik yang melaju tanpa ampun dengan segala
keluh gerah manusia-manusia kepanasan.
Ada
yang meleleh, menyusup menyerupai letih, tapi bukan.
Di
balik senyum yang berpayung, Pak Tua pulang mendorong gerobak yang penuh pundi-pundi
rezeki sehari. Pulang pada kesederhanaan.
4 komentar:
Alhamdulillah ujan juga akhire...
iyooo seneng bets!
syukur akan membuat segala yg berat menjadi ringan,... :)
Iya Mbak, bener sekali :)
Posting Komentar
Silakan meninggalkan jejak :)