Kita tak banyak bicara lagi setelah malam itu. Bagaimana bisa? Kuulang dengan rasa payah, bagaimana bisa? Sudah berjuta-juta hari, tak terhitung banyaknya kita menanam tanya sambil memeluk mereka dengan bungkam. Kita lilit lagi lukanya, kita lilit lagi seperti jenazah. Kita bekerja sama untuk tak lagi bertanya “bagaimana” dan “mengapa”. Kita bekerjasama untuk mengendapkan kenangan dalam sebuah kuburan massal. Rata tanah.
Kerjasama yang baik, sekaligus tak kita inginkan.
Bagaimana bisa?
Pertanyaan itu menggaung kembali.
Bagaimana bisa, sementara kau adalah
Lirik
Gambar
Kalimat
Matahari
Jendela
Warna
Dan kesenangan-kesenangan lainnya.
Bagaimana bisa?
Kau tanya kembali.
Kujawab entah.
Lalu senyap kembali merayap.
Kita kembali pulang pada perantauan masing-masing. Sambil terus disibukkan oleh naif atas harapan yang diam-diam terselip: agar kita masih ada kesempatan untuk kembali pulang pada satu sama lain.
Senin, 18 Juli 2016
Kenang-Kenangan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
:) Nice post.
Posting Komentar
Silakan meninggalkan jejak :)