Jumat, 01 Juni 2012

Patung

 
“Harusnya cerita ini bisa berakhir lebih bahagia 
tapi kita dalam diorama”



Kita berdiri bersisian. Begitu kaku.
Kau cantik sekali hari ini. Berbalut kimono merah dengan bedak tebal pucat. Bibirmu juga kau poles merah. Tapi, tidakkah kecantikanmu terlalu unik untuk kau hadirkan di pernikahanku yang beradat Jawa?
Mempelai perempuanku, sedang entah di mana. Duduklah aku di sini, sendiri berpakaian jarik dan rangkaian kembang melati yang menggantung di leherku, juga keris yang menancap di balik punggungku. Aku mempelai pria yang sendiri.
Mereka menyisakan kita berdua yang canggung. Kau diam begitu, dan aku tak bisa berhenti menebak mengapa kau tiba-tiba diletakkan di sini, di malam ini ketika aku resmi beristri, sedangkan kau adalah satu nama dari satu-satunya daftar kenalan yang tak kuundang.
Aku lupa masa lalu kita, bagaimana kita pernah merajut satu demi satu benang pintal warna merah hati dalam satu masa di mana kau dan aku masih ber-“kita”. Seolah Tuhan menakdirkan kita untuk berhenti pada akhir yang tak berawal. Mungkin karena aku pria Jawa dan kau gadis Jepang, hingga bersatu bukanlah takdir yang tepat. Atau karena kau berkulit putih bak kertas yang masih bersih, sedangkan aku berkulit cokelat seperti amplop lamaran kerja yang terbakar, hingga kita tak layak berdampingan. Entahlah.
Kita masih berdiri bersisian, begitu kaku.
Kau masih dingin, aku melirikmu sesekali, entah sudah berapa kali. Untuk apa kau hadirkan diri hari ini, Sayang? Kau racun yang membahayakan. Aku bisa terpikat oleh candumu, lagi dan lagi. Dengan kimono merahmu yang mengalahkan keanggunan busana Jawa mempelai wanitaku, tak adakah pria yang mengamit lenganmu dalam altar pernikahan?
Kalau begitu, bagaimana kalau aku saja? Istriku belum kembali. Biar untuk sebentar menit ke depan, kau yang berdiri di sisiku, menjadi pengantinku.



*terinspirasi dari lagu Tulus, Diorama

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan meninggalkan jejak :)

Cari di Sini

 
 
Copyright © Sepotong Keju
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com