Kamis, 11 Oktober 2012

Syukur


Ada yang meleleh di antara butiran peluh yang satu-dua mampir di keningnya. Menyusup menyerupai letih, tapi bukan. Adalah syukur, lelehan air yang jatuh tak pernah sendiri dari langit.
Syukur atas kemarau panjang yang menghabisi rimbun dedaun di pepohonan. Syukur atas rindu bumi kepada aroma  tanahnya yang mengudara. Syukur atas beribu-ribu detik yang melaju tanpa ampun dengan segala keluh gerah manusia-manusia kepanasan.
Ada yang meleleh, menyusup menyerupai letih, tapi bukan.
Di balik senyum yang berpayung, Pak Tua pulang mendorong gerobak yang penuh pundi-pundi rezeki sehari. Pulang pada kesederhanaan.

4 komentar:

Kuz9 mengatakan...

Alhamdulillah ujan juga akhire...

Putripus mengatakan...

iyooo seneng bets!

Irma Senja mengatakan...

syukur akan membuat segala yg berat menjadi ringan,... :)

Putripus mengatakan...

Iya Mbak, bener sekali :)

Posting Komentar

Silakan meninggalkan jejak :)

Cari di Sini

 
 
Copyright © Sepotong Keju
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com