Bebas
itu semu, imajiner, tidak ideal. Terkekang dalam dua belas bar, dalam
kenikmatan, dalam sebab akibat. Apa itu bebas, adalah hanya Sang Omega.
Kebebasan
artinya risau, meski berjuta lebih kecil dari elektron, meski lebih jauh dari
milyaran kecepatan cahaya. Karena risau ditakdirkan abadi selama sebab terawal
dan akibat terakhir.
Karena
ideal adalah tunggal, maka kebebasan itu terbatas, dan kerisauan adalah abadi,
teruntuk kita yang berinsting dan bernurani.
Satu
lagi, bahwa dasar sedasar-dasarnya, kita ditakdirkan untuk terikat, terbatas,
bebas yang terhitung. Keyakinan, selain hidup dan mati. Yakinkan memang
seimbang.Sempit untuk mengatakan kuantitas, bukan ukuran yang terkonstruksi
dalam otak, karena makna adalah yang terukur. Yakinkan memang tersebab dan
terakibat. Sial untuk mengerdilkan berbatas stigma, beruntung, nasib. Karena
makna adalah terawal dan terakhir.
Karena
risau ditakdirkan abadi selama sebab terawal dan akibat terakhir.
Karena
risau diciptakan untuk bermakna.
Oleh Rizqi Hilmi, dititipkan
untuk ditulis kembali di blog saya :)
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan meninggalkan jejak :)