Rabu, 21 November 2012

Berangkat dari Feminis


Bebas itu semu, imajiner, tidak ideal. Terkekang dalam dua belas bar, dalam kenikmatan, dalam sebab akibat. Apa itu bebas, adalah hanya Sang Omega.
Kebebasan artinya risau, meski berjuta lebih kecil dari elektron, meski lebih jauh dari milyaran kecepatan cahaya. Karena risau ditakdirkan abadi selama sebab terawal dan akibat terakhir.
Karena ideal adalah tunggal, maka kebebasan itu terbatas, dan kerisauan adalah abadi, teruntuk kita yang berinsting dan bernurani.
Satu lagi, bahwa dasar sedasar-dasarnya, kita ditakdirkan untuk terikat, terbatas, bebas yang terhitung. Keyakinan, selain hidup dan mati. Yakinkan memang seimbang.Sempit untuk mengatakan kuantitas, bukan ukuran yang terkonstruksi dalam otak, karena makna adalah yang terukur. Yakinkan memang tersebab dan terakibat. Sial untuk mengerdilkan berbatas stigma, beruntung, nasib. Karena makna adalah terawal dan terakhir.
Karena risau ditakdirkan abadi selama sebab terawal dan akibat terakhir.
Karena risau diciptakan untuk bermakna.



Oleh Rizqi Hilmi, dititipkan untuk ditulis kembali di blog saya :)

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan meninggalkan jejak :)

Cari di Sini

 
 
Copyright © Sepotong Keju
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com