Saya kurang suka dengan orang
yang menjadikan masalah finansial sebagai bahan obrolan, baik dia
mempertanyakan, maupun menceritakan. Karena bukan haknya untuk tahu, bukan hak
orang lain pula untuk tahu. Itu rahasia. Itu tanggung jawab kita pada Sang Pemiliknya.
Saya suka heran, apa esensi dari
mempertanyakan masalah finansial kepada orang lain. Beberapa orang
mempertanyakan dengan cara yang baik, pada batas-batas yang masih bisa
ditoleransi. Beberapa lagi tidak. Bermaksud pamer? Entahlah.
Saya tahu, tulisan ini akan
menyinggung beberapa orang. Tapi maaf, saya memang selalu underestimate dengan orang yang terkesan ‘ikut campur’ dengan
urusan orang lain, apalagi masalah finansial. Kadang, bencinya setengah mati,
bahkan sedekat apapun hubungan saya dengannya. Meskipun saya sadar sekali kita
tidak bisa menilai orang setengah-setengah.
But yes, I judge person by their conversations and the way they’re
talking. There must be some implicit things that should be caught from
those two things to know who they really are. I mean it. Saya pun tahu,
saya berpendapat seperti ini bukan karena saya telah melakukan yang terbaik.
Dalam berbicara pun saya masih banyak kesalahan yang mungkin tidak bisa
diterima orang lain. Tapi setidaknya, saya menghindari perkataan-perkataan yang
saya benci, membayangkan bagaimana jika saya ada di posisi orang lain. Sebab,
kepekaan tiap orang pasti berbeda.
Dan masalah finansial hanya satu
dari beberapa hal kecil lainnya yang menjadi perhatian besar saya.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan meninggalkan jejak :)