Sekawanan angsa terbang, melesat secepat elang,
mencari remah-remah kebebasan yang hilang di tengah perjalanan. Mengepakkan
sayap-sayap anggun yang munafik, tak sungguhan bisa terbang menembus udara
lebih tinggi dari badan manusia.
Mereka membuatku tertawa, sedang aku tak berkaca.
Aku teratai layu yang tak melakukan apa-apa selain
melapuk bersama waktu.
2 komentar:
diksi manis,...
meski tak seharusnya teratai layu hny menunggu waktu berlalu ;)
makasih mbak :)
iya bener, pasti masih banyak yang bisa dilakukan
Posting Komentar
Silakan meninggalkan jejak :)