Kau
masih saja seperti itu, serupa nyata yang maya. Yang membungkus kabut-kabut
sisa malam lalu dengan seteguk ucapanmu yang melantunkan perpisahan secara
damai. Tetapi, damai? Perpisahan yang damai tak akan pernah memasuki kawasan
rasa sakit, setahuku.
Yang
tak kau mengerti dari semuanya adalah, aku tak akan pernah lupa menaruh
ingatanku. Kau masih saja memiliki porsi dalam kenangan yang tak mau kubuang.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan meninggalkan jejak :)