Rasa Capek

Ingin rebahan dulu. Ingin mellow dengan rasa capek yang hinggap di badan seharian. Ada banyak hal menyenangkan akhir-akhir ini, hati senang bukan main, tapi kenapa rasa capek selalu mengalahkan segalanya ? Harusnya—ya, harusnya—rasa capek itu layak kan untuk dinikmati ? Tanda kalau setidaknya kita punya aktifitas. Bukan pribadi pengurung diri di kamar dan anti sosial.

Lagu-lagu Sheila On 7 masih mengoceh lewat earphone, terus dan terus, saya suka. Membuat malam ini semakin melankolis seperti hati yang terbawa terdayu-dayu.

Terbayang, ingin pergi ke suatu tempat sendirian. Tempat yang banyak udaranya. Tempat yang hijau, biru, putih, merah, punya area masing-masing yang bisa dinikmati. Seperti padang rumput, langit biru, awan putih, taman bunga. Bukan ingin sok peerempuan sekali, tapi tempat seperti itu pasti menenangkan. Berkeliling naik sepeda kayuh yang ada keranjangnya di depan stang. Nyanyi-nyanyi sendirian. Menggelar tikar piknik. Tidur-tiduran di bawah kuning matahari, sampai benar-benar tidur.

Lalu kembali ke kota dengan kehilangan semua rasa capek. Pasti asyik.

Yah, suatu hari nanti ya, semoga bisa menikmati hari di tempat seperti itu. Amin.