source : google
Semuanya mendadak tidak terarah. Seperti angin, terbang bebas begitu saja. Tak punya sarang atau sangkar seperti burung untuk singgah. Bukan juga seperti air yang walaupun mengalir tapi masih memiliki alur untuk bergerak.
Mendadak tidak terarah, seperti angin.
Hei, tenanglah, aku begitu menyukai angin. Aku menyukai angin, lengkap dengan polusinya.
Aku menyukai ketidakterarahan ini. Lengkap dengan rasa sakitnya.
2 komentar:
pernah angin melenakanku,ketika itu begitu sepoi dan menyejukkan. lalu rasaku menjadi bernama kecewa,ketika angin meniupkan badai...
iya, angin adalah ketidak terarahaan...kdg serupa dgn bisikan,kadang begitu menghancurkan.
tapi setidaknya kita pernah bersenang bersama angin, itu saja :)
Posting Komentar
Silakan meninggalkan jejak :)