Minggu, 11 November 2012

Dua Sisi


Sekawanan angsa terbang, melesat secepat elang, mencari remah-remah kebebasan yang hilang di tengah perjalanan. Mengepakkan sayap-sayap anggun yang munafik, tak sungguhan bisa terbang menembus udara lebih tinggi dari badan manusia.
Mereka membuatku tertawa, sedang aku tak berkaca.
Aku teratai layu yang tak melakukan apa-apa selain melapuk bersama waktu.

2 komentar:

Irma Senja mengatakan...

diksi manis,...
meski tak seharusnya teratai layu hny menunggu waktu berlalu ;)

Putripus mengatakan...

makasih mbak :)
iya bener, pasti masih banyak yang bisa dilakukan

Posting Komentar

Silakan meninggalkan jejak :)

Cari di Sini

 
 
Copyright © Sepotong Keju
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com