Jumat, 23 November 2012

XXI


Hari ini, saya resmi menyandang usia yang sama dengan merk bioskop, 21.
Oh, ini bukan postingan panjang-panjang, saya sudah ngantuk sekali. Tapi sebelum pukul 24.00, sebelum pergantian hari, dan sebelum birthday girl berubah menjadi gadis biasa yang tidak punya hari istimewa, saya harus segera menuntaskan segala keinginan dan review setahun ke belakang.
Saya merasa belajar banyak, sih. Tentang pertemanan, tentang keterikatan, tentang merasa bahagia, dan tentang-tentang yang lainnya. Tahun ini memang agak istimewa, saya lebih bisa mengontrol emosi (menurut saya, sih), saya juga lebih bisa mengontrol perasaan saya sendiri untuk tidak terlalu larut dalam masalah. Saya sudah tahu caranya bahagia. Intinya, usia 20 saya menyenangkan!
Lalu 21, yang tahun depan akan beranjak ke 22, lalu 23. Waktu tidak pernah mau diajak kompromi. Teman-teman mulai meributkan kesendirian saya, mulai mendoakan macam-macam, mulai ikut terlihat panik dan memotivasi habis-habisan. Maklum, menurut tugas perkembangan dewasa awal, usia ini sudah masuk pada tahap memikirkan hubungan yang serius, yang entah kapan datang waktu itu untuk saya. Seperti yang mereka doakan, semoga segera bertemu seseorang yang tepat di waktu yang tepat, atau yang biasa disingkat dengan jodoh, doa saya bertahun-tahun yang entah kapan dikabulkan.
Selain itu, saya lagi berusaha mengejar ketertinggalan saya di akademik. Harus. Harus habis-habisan. Saya nggak rela IP saya turun pelan-pelan dari semester ke semester.
Juga, as my mom wishes for me, saya mau lebih mandiri. Lebih lebih lebih lagi bisa bertanggung jawab untuk banyak hal yang menyangkut hidup saya. Lebih bisa menempatkan diri pada hal-hal yang penting dan tidak penting untuk dilakukan. And that’s what I exactly want from now on. Sebab, kecuekan saya sudah kebacut bikin Mama kecewa.
Dan terima kasih untuk ucapan, ciuman, dan nyanyian, dan pelukan-pelukan hari ini. Terima kasih untuk Caca, ponakan 4 tahun sekaligus mood booster saya yang menyapa pagi-pagi dari jauh “Halo Teput, kamu ulang tahun ya? Selamat ulang tahun, aku juga ulang tahun kemaren. Pulang ya, Put, besok beli kado bareng-bareng, patungan”. Terima kasih Paramita dan Amelia untuk kadonya. Terima kasih untuk Zaza, Fefe, Kamel, Cicin, Esteh, Tante, Cisma yang selalu ada. Terima kasih untuk Mbak Nod, Mbak Debo, Mas Alto, Mas Rico yang menemani gila malam-malam, closing yang menyenangkan.
Terima kasih Ya Allah, saya nggak bisa bayangkan kalau harus hidup tanpa Kamu.
Selamat malam, selamat datang tahun baru!

3 komentar:

@adarmawans mengatakan...

kemarin yah? tambah tuweheek!! kapan selametan? :)

prdnk mengatakan...

Rasanya aku mulai terbiasa dipanggil Paramita rather than Par/Far/prdnk -,-

Putripus mengatakan...

@Mas Adit : iyo, telah wah, selametane gak berlaku wesan :p

@Paramita : waahaha paramita memang lebih anggun, bersyukurlah :3

Posting Komentar

Silakan meninggalkan jejak :)

Cari di Sini

 
 
Copyright © Sepotong Keju
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com