Rabu, 23 Februari 2011

Menunggu

Malam sudah buta

Membabi pada gelapnya matahari

Berguru pada hitam

Meracau bersama pekat

Tidakkah malam menjemukan ?

Malam digunakan untuk menye-menye para pemuda

Mengumbar gombalan melankolis tentang bulan-bintang

Dan pemudi merona tersanjung, tersandung

Dan untuk pagi, aku menunggumu sejak malam

Di meja makan bundar tempat kita bersanding menikmati ceria

Mesra mengusap kotoran di ujung muara mata

Berbagi bau nafas pengak dan seiris pisang goreng panas


Semoga kau—pagi—cepat datang

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan meninggalkan jejak :)

Cari di Sini

 
 
Copyright © Sepotong Keju
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com