Kita
duduk seharian di samping pohon bunga kemuning. Daunnya kecil-kecil, berguguran
tak lebih tinggi dari rambut-rambut pendek di dahi kita.
Oh,
musim semi atau gugurkah, kemuning berguguran. Telanjang menampakkan wanginya
yang memesona menghiasi ceritamu yang sedang dirundung asmara. Kacamatamu turun
berkali-kali tiap kau berbicara dengan semangat. Tak pernah kau bahagia. Tak
pernah sebahagia ini.
Apa
itu cinta? Apa itu jatuh kepada cinta?
Aku
membencimu dengan sangat ketika kelopak senyummu merekah membicarakan gadis
lain. Aku membencimu dengan sangat ketika kau sibuk memerhatikan detail
tentangnya, sementara bukan tentangku yang menggantung di langit-langit
ingatanmu. Aku membencimu dengan sangat hingga tangisku pecah berguguran
bersama daun-daun bunga kemuning yang tak mau setia pada rantingnya.
Senyap.
Lenyap.
Bahkan
kau hanya ilusi yang kuhadirkan atas ketidakmampuanku merangkul kesendirian.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan meninggalkan jejak :)