Ada
benih yang pernah kau tanam. Serupa biji jeruk, namun tak perlu hitungan tahun,
telah bergerak batangnya ke atas. Menjulang dan terkembang daun-daun rindang
yang hijau. Pucuk-pucuk baru terus tumbuh tanpa membiarkan detik memangkasnya.
Aku
sedang berteduh di bawahnya. Pohon apa ini? Kau tak pernah menjawabnya dengan
sepatah katapun, kecuali jejak-jejak di tanah bekas pergimu.
Pohon
apa ini?
Tak
lagi kau jawab, sedang punggungmu makin menjauh dan terbenam bersama matahari
sore.
Pohon
apa ini?
Adalah
pohon luka yang kau tanam, dan kubiarkan tumbuh menghabiskan waktuku untuk
menunggumu kembali duduk di sini. Terlalu nyaman dengan yakinku bahwa jejakmu
yang akan menuntunmu kembali, senyata mimpi tak lagi ada.
Lalu
musim gugur pun tiba.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan meninggalkan jejak :)