Selasa, 30 November 2010
Wonderful Night !
Rabu, 24 November 2010
Putriku :)
Minggu, 21 November 2010
Suatu Hari di NAV
ruang di hatiku yang kau sentuh...oh
dan ketika kusadari sudah
tak selalu indah cinta yang ada..uwo..o..o
mungkin memang ku yang harus mengerti
bilaku bukan yang ingin kau miliki
salahkah ku bila
kaulah yang ada di hatiku
oh...
adakah ku singgah di hatimu
mungkinkah kau rindukan adaku
adakah ku sedikit di hatimu ?
bilakah ku mengganggu harimu
mungkinkah tak inginkan adaku
akankah ku sedikit di hatimu ?
bila memang ku yang harus mengerti
mengapa cintamu tak dapat kumuliki
salahkah ku bila
kaulah yang ada di hatiku
kau yang ada di hatiku X2
bila cinta kita tak kan tercipta
ku hanya sekedar ingin tuk mengerti
adakah diriku oh singgah di hatimu
dan bilakah kau tau
kaulah yang ada di hatiku
kau yang ada di hatiku
adakah ku di hatimu ?
Sabtu, 20 November 2010
:((
Ya Allah, aku mau bangun. Mauuu banget..
Malam Miskin
Minus
Yang aku tahu, mataku minus, dan makin lama makin parah. Tapi entah kenapa aku sama sekali tak peduli dengan apa yang terjadi dengan mataku. Jujur, aku malah bersyukur.
Aku tidak pernah berharap memiliki kaca mata atau alat bantu melihat dalam bentuk apapun. Aku suka begini, berjalan dengan pandanganku yang kabur. Aku bisa merasakan nikmatanya melihat segala sesuatu di sekitarku menjadi buram. Pohon, rumah, tulisan, orang-orang, semuanya.
Kamu pikir aku gila ? Tidak.
Dengan penglihatanku yang tak normal ini, aku tidak perlu malu ketika aku harus ‘tampil’ di depan banyak orang. Aku tidak harus merasa takut atau minder dengan tatapan mereka. Ya, karena aku tidak bisa melihat jelas wajah-wajah sinis mereka.
Dengan mata minusku, aku tak perlu peduli dengan orang-orang yang aku benci. Aku anggap saja mereka angin lalu, toh mereka semua blur di mataku—dan segera akan blur juga dari hidupku.
Dengan mata minusku, aku tidak perlu susah-susah melihat sana-sini, mencari wajah-wajah tampan untuk menebar pesona. Aku tidak merasa rugi kalau aku tidak bisa bercuci mata dengan laki-laki manapun.
Jadi, dengan pandanganku yang cacat, aku bisa tetap setia denganmu, kan lelakiku ?