Sabtu, 21 Mei 2011

Biru




Halo, Pa, apa kabar ?
Malem ini, kangen sekali rasanya. Ini tumpukan kangen yang disumbat berbulan-bulan, berminggu-minggu. Kangen sampai air mataku tumpah sambil dengerin Hanya Satu-nya Mocca yang jadi OST. Untuk Rena. Kangen yang cengeng.
Semuanya berjalan makin biasa. Aku harus gimana, Pa ? Apa aku harus makin nggak inget sama Papa ? Itu ketakutan terbesarku. Aku selalu iri sama mereka yang masih bisa cerita tentang Ayahnya. Ayah mereka nggak pernah jadi Ayah masa lalu. Terus aku cuma bisa diem, aku harus cerita apa ? Apalagi tiap mereka peluk aku atau sekedar nepuk punggungku tiap ada lagu tentang Ayah. Aku nggak pernah mau separah itu mereka ngasihani aku, tapi toh akhirnya air mata tumpah juga di pundak mereka.
Banyak yang belum tuntas, air-air itu nggak pernah tuntas. Aku juga makin putus asa, Papa makin jarang lewat ke mimpi. Apapunlah, Pa. Sekedar lihat, Demi Allah itu udah cukup.
Biru sekali rasanya, Pa. Rumah makin sepi, makin nggak hidup.
Bahkan aku speechless nulis ini. Sudah kehabisan kata-kata.
Daah, Pa. Yang tenang di sana.

3 komentar:

andri K wahab mengatakan...

jika kamu yakin, pastilah yakinmu itu terwujud...semoga...^_^

soulful^^~ mengatakan...

kuat puss. tetap tegar. ayahmu pasti akan lebih bahagia jika melihat kamu lebih kuat dan tegar. jgn lupa untuk terus mendoakannya dari jauh. semangaaaaatt :)

Putripus mengatakan...

@mas Andri : makasih mas, yakin itu susah tapi :)

@soulful : haha iya siiiih, emang cuma itu kan yg bisa dilakuin :)

Posting Komentar

Silakan meninggalkan jejak :)

Cari di Sini

 
 
Copyright © Sepotong Keju
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com