Amin itu buatku maknanya lebih besar dari doa-doaku. Karena bibir dan hatiku tidak bisa ucapkan doa-doa yang mengalun seindah bibir kalian, tak becus juga mengucap harap-harap terhadap Tuhan dengan baik dan benar, maka dari itu aku lebih gemar memperdalam 'amin'ku dalam akhir doa-doa kalian, daripada harus menguntai doa sendiri dari bibirku yang tak beraturan. Karena dalam tiap 'amin'ku, hati, pikiran, harapan, dan doa yang tidak mampu terucap lisan, tertanam baik-baik di dalamnya.
Ya, amin.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan meninggalkan jejak :)