Ini adalah surat yang terlambat. Untuk kamu, siapa saja yang membaca.
Apa kabar harimu ? Merayakan Valentine-kah hari ini ? Semoga empat belas Februarimu luar biasa hari ini.
Saya ? Oh, tidak. Saya tidak sedang merayakan Valentine. Perayaan Valentine terakhir saya hanya waktu kelas 4 atau 5 SD dengan teman dekat. Berbagi cokelat bentuk beruang yang dikemas dengan plastik pembungkus yang cantik. Ada juga yang membeli banyak cokelat keeping seperti koin, dibagi-bagi kepada seisi kelas. Manis. Manis sekali ketika harus mencari bentuk cokelat yang lucu agar teman saya suka. Juga manis ketika melihat pada akhirnya cokelat beruang itu dibagi-bagi hingga semua bisa merasakannya.
Tapi itu dulu, bukan sekarang.
Sekarang, Valentine itu sesuatu yang ‘kriuk’. Garing. Lepas dari masalah agama yang saya anut yang tidak memperbolehkan perayaan Valentine, menurut saya Valentine sendiri semakin tidak berkesan ketika dirayakan dengan satu patokan tanggal. Terlalu banyak bunga dan cokelat bertebaran, juga perempuan-perempuan yang menunggu perhatian. Bukankah itu tidak menjadi hal yang istimewa lagi ketika semua orang merayakannya di hari yang sama ?
Bagi saya, hari ulang tahun sejuta kali lebih istimewa, karena itu adalah hari saya. Hari milik saya sendiri. Hari yang dirayakan orang lain untuk saya. Itu jauh lebih manis, walaupun hanya dirayakan dengan ucapan selamat. Karena mereka turut merayakan hidup yang kita jalani dari tahun ke tahun, mendampingi perubahan kita.
Well, ini siang yang panas. Bagaimana harimu ? Bagaimana Valentine-mu ? Semoga selalu menyenangkan seperti ulang tahun saya.
2 komentar:
sama,,, saya pun jga tidak tertarik merayakan hari valentine... krna menurut saya, sama sekali tidak ada hari yg special di dlamnya.. :))
waaa mari kita toss May :))
Posting Komentar
Silakan meninggalkan jejak :)