Minggu, 19 Juni 2011

Masih


Saya menemukan nama kamu masih tercetak di sana. Nama yang saya simpan baik-baik karena saya pikir, kamu akan bertahan lama tanpa tanggal kadaluarsa di hari-hari saya. Begitu saya tahu saya salah, saya sakit. Lalu pelan-pelan, saya berusaha melupakan kamu.
Ada yang datang dan pergi, datang pelan-pelan, lalu pergi mengendap-endap. Akan seperti itu seterusnya, lagi dan lagi, seperti caramu. Tapi, bisakah kamu jelaskan kenapa masih kamu yang saya harapkan untuk kembali ?
Di perjalanan jauh yang sudah saya tempuh untuk meninggalkan perasaan saya yang sakit itu, saya masih—sesekali—menoleh ke belakang.

8 komentar:

Anonim mengatakan...

dalam hidup,kita memang harus menatap ke depan. tapi melihat belakang pun itu perlu..
seperti halnya mobil..kaca depan selalu dibuat jauh lebih besar dari kaca spion,yg digunakan untuk melihat ke belakang kita..
optimis :)

Putripus mengatakan...

tapi kalo stuck di dalam mobil dengan cuaca berkabut, toh pada akhirnya we can't do anything kecuali nunggu semuanya reda.. haha, nggak ada sesuatu yang bagus yang menjanjikan baik di depan maupun di belakang, nggak ada yang perlu dioptimiskan :)

Anonim mengatakan...

cuaca berkabut??we still can do something.kita bisa pakek lampu kabut,meskipun jarak pandang terbatas kita masi bisa jalan..dengan kata lain,kita masi bisa terus melangkah ke depan,seberat apapun cobaannya,asal kita optimis bahwa selalu ada cara dan jalan untuk kita maju,meskipun itu harus tertatih..
memang kita ga pernah tau apa yg ada di depan kita,coz tomorrow is a secret,right?tapi,terus melangkah maju lebih baik daripada kita diam tanpa tahu apa yg ada di depan kita nanti..

Putripus mengatakan...

tapi ternyata ada koper isi barang penting yang ketinggalan di belakang, jauuuuh banget, sama jauhnya kalau kita milih melangkah ke depan.. mana yang jadi prioritas ?

Anonim mengatakan...

sepenting apa??kalo ternyata ada hal yang jauh lebih penting atau sesuatu yang lebih berharga dari "koper penting" itu di depan?? who knows?

Putripus mengatakan...

haha entahlah, yang bagus di depan lebih membahayakan, koper penting di belakang juga tidak terlalu berharga sebetulnya..

Anonim mengatakan...

so???
masa lalu mungkin memang bakal terus membayangi hidup,tapi itu bukan penghambat untuk kita terus melangkah maju..

Putripus mengatakan...

hahaa, baiklah, i hope so :)

Posting Komentar

Silakan meninggalkan jejak :)

Cari di Sini

 
 
Copyright © Sepotong Keju
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com