Rabu, 28 September 2011

Payah

source : tumblr


Mari meraba detik-detik yang berjalan mematikan. Ada kamu yang berubah dengan begitu cepatnya tanpa kamu sadari, dan ada aku yang tidak menikmati perubahanmu. Maafkan kalau ucapanku pernah salah, fatal, dan mungkin melukai kamu. Aku selalu bodoh dalam hal menjaga perasaan orang lain.
Dan aku hanya belum siap jika ternyata kamu membawaku pada ending yang memudar. Berapa kalipun aku terbiasa dengan kisah seperti ini, mohon percaya, mengalaminya lagi dan lagi tidak membuatku semakin kuat dan mati rasa. Selalu ada rasa sakit yang timbul di tiap pertanyaan yang aku lafalkan terus menerus dalam hati : apakah kedekatan yang kamu ciptakan hanya berakhir seperti gonggongan anjing di telinga pemusafir ?
Mungkin “aku butuh kamu” adalah kalimat yang aku selipkan di bagian paling bawah di mana segala macam gengsi tertumpuk di atasnya. Aku terlalu payah untuk berusaha membuatmu tahu. Aku terlalu payah hingga tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengatakannya.
Selamat berubah saja, semoga bahagia. Oiya, selamat menghilang juga. Pertemuan-pertemuan kecil yang terjadi tidak membawa kembali kamu yang dulu. Semoga kangenku dengan kamu yang dulu bisa terobati, dengan atau tanpa kamu.
Semoga kamu membacanya. Dan sadar bahwa ini untuk kamu.

4 komentar:

Asop mengatakan...

Hehe, silakan bagi pria yang merasa. ;)

Putripus mengatakan...

Retweet ;)

prdnk mengatakan...

ini masih kelanjutan galau pas makan itu? -,-

Putripus mengatakan...

alhamdulillah enggak :)

Posting Komentar

Silakan meninggalkan jejak :)

Cari di Sini

 
 
Copyright © Sepotong Keju
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com