source : DeviantArt |
Bosanlah dengan senja yang oranye dan membara. Dia merusak mata. Dia membawamu ke dalam batas antara siang dan malam, penat dan waktu istirahat. Senja membuatmu menjadi linglung, lupa ini hari apa. Senja mengantarmu pulang dari rutinitas, menemanimu terjebak macet saat kamu benar-benar ingin segera rebahan di dalam rumah mungilmu. Tidakkah senja mulai menyebalkan ?
Luangkan sedikit waktu untuk berjalan bersamaku. Hanya untuk sekedar duduk di teras depan rumahmu yang rimbun oleh para tanaman penghijau. Atau kalau pandanganmu tak ingin terganggu, ikuti aku menaiki tangga-tangga menuju titik tertinggi rumahmu.
Kita genggam masing-masing segelas keruh air teh bersama dua bongkah es batu mungil di dalamnya. Nikmati saja semilir anginnya. Tak perlu membicarakan banyak hal, tenanglah dalam diam ini. Kita akan menciptakan sunyi yang tidak terbatas oleh batas. Hanya aku, kamu, tegukan teh, dan sayup-sayup bisik angin yang menggelitik telinga kita.
Lalu kita akan menunggu senja menghilang. Tergantikan oleh gema-gema adzan Magrib yang membawa ungu ke sejauh mata memandang. Ungu warna kesukaanmu, bukan ? Nikmatilah. Aku tahu, kamu tak pernah tahu bahwa setiap hari dunia berubah menjadi warna kesukaanmu pada jam-jam Magrib. Aku tahu bahwa kamu baru tahu, semesta selalu bersahabat denganmu. Hanya saja, kamu yang terlalu sibuk dengan rutinitas monoton yang menyita waktu dan perhatianmu akan keadaan sekelilingmu.
Ungu di mana-mana ini milikmu, peluklah, sebelum malam menggenapi gelap. Atau peluk aku saja, yang duduk di sebelahmu dan memperkenalkan semburat warna ungu yang meneduhkan di penghujung harimu yang melelahkan.
2 komentar:
nice :))
makasih kevin :)
Posting Komentar
Silakan meninggalkan jejak :)