Dear, kamu, yang aku tak mau menyebutkan namamu. Hanya saja, kita tumbuh bersama.
Tak akan banyak. Sungguh, tak akan banyak yang aku tulis karena aku malu harus menulis untukmu, yang mungkin membacanya.
Kami mengenalmu, sepaket dengan semua beban hidup yang memberatkanmu. Tahukah ? Dari semua air mata yang kamu tuangkan untuk melumpuhkan beban yang kamu rasakan, dari semua keluh kesah yang kamu bagikan untuk kami, dari semua rasa lelah akan masalah yang tak kunjung henti menimpa kehidupan barumu, kamu adalah luar biasa. Setidaknya, itu menurutku.
Aku sering, membicarakanmu. Betapa tidak enak hidup sepertimu. Tapi aku juga sering, menautkan harap pada keyakinan dalam doa-doa yang aku lafalkan dalam diam untuk Tuhan kita. Agar orang sekuat kamu, diberikan sesuatu yang tak hanya manis pada akhirnya. Bahkan sesuatu yang hebat.
Karena aku percaya, Tuhan hanya sedang mengujimu sebelum memberikanmu sesuatu yang layak kamu dapatkan di balik semua ini. Seperti aku dan manusia lain, Tuhan hanya sedang menginginkan kita belajar mengasah kesabaran dan ketulusan menjalani hidup yang digenggamkan-Nya untuk kita.
Dan aku lebih percaya lagi, kamu adalah perempuan tangguh yang akan berhasil melewatinya.
Yang terpenting lagi, ada kami, yang akan selalu memelukmu dengan doa-doa kami dari jauh.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan meninggalkan jejak :)