Halo, apa kabar ? Pasti baik, aku tahu sekali dari obrolan singkat kita beberapa hari belakangan di chat facebook. Apa jari-jari kita cukup ya menghitung lamanya waktu kita tidak bertemu ? Sejauh ingatanku, sudah lama sekali.
Dulu, kita melewati delapan tahun bersama tiap hari. Dari TK hingga SD. Ah, lucu sekali kalau harus menuliskan ini. Jari-jariku mulai geli.
Aku masih ingat, TK nol kecil. Kita sekelas. Bu Guru membagi kita dalam tiga kelompok besar dengan nama-nama binatang. Kelompokku berlebihan jumlah anaknya, akhirnya aku dipindah ke kelompokmu. Bu Guru menyuruhku duduk di bangku sebelahmu yang waktu itu kosong. Aku ingat betul, dengan sigap kamu menarikkan kursi untukku, dan menepuk-nepuknya sambil berkata “Duduk sini”. Aku masih mengingatnya sampai sekarang karena itu manis.
Aku masih ingat juga, kelas 2 SD. Waktu itu aku punya telepon rumah baru. Pagi-pagi sesampainya di kelas, kamu menjadi orang pertama yang aku beri tahu dengan senyumku yang tak henti mengembang. Kamu bilang, kamu akan menelepon malamnya. Lalu kita bertukar nomor telepon. Aku ingat, aku mencatat nomor teleponmu dengan huruf besar-besar di dalam kotak pensil kainku yang hijau toska. Aku hanya tidak mau mencatatnya di kertas, lalu hilang.
Dan benar, malamnya kamu meneleponku. Mama yang mengangkatnya. Aku duduk di sebelah Mama, tapi aku malu karena baru pertama kali mendapat panggilan dari telepon dan harus mengobrol di telepon dengan teman laki-laki. Bodoh ya. Apalagi Mama bilang, “Putri malu nih. Besok aja telepon lagi ya”.
Dan kelas 3. Ada anak pindahan baru yang cantik. Lucu sekali, kita masih kelas 3 SD dan seolah semua anak laki-laki bisa membedakan mana yang cantik. Anak baru itu, di hari kesekiannya sekolah, dikerubuti para anak laki-laki waktu dia duduk di dekat tangga.
Tapi kamu tetap di kelas. Kita asyik ngobrol sendiri di kelas.
Kelas 3 juga kita berdua disuruh Bu Guru maju ke depan kelas. Itu hari ulang tahunku. Dan karena besoknya kita libur panjang, akhirnya kamu yang berulang tahun di bulan yang sama, dipaksa teman-teman maju juga. Kemudian, satu per satu dari mereka bergiliran memberi kita ucapan selamat ulang tahun. Menyenangkan sekali.
Ah iya, kamu adalah orang pertama yang paling kaget sambil membelalakkan matamu yang bulat besar itu waktu kelas 5 SD aku mulai berani bicara kotor.
Lucu. Aku masih mengingat semua dan masih menganggapnya lucu sampai sekarang. Dan aku juga masih ingat, sejak naik kelas 4, pertemanan kita tidak sebaik dan sedekat dulu.
Yah, time flies, dan kita belum bertemu lagi sampai sekarang.
Kamu, apa kabar ? Kalau ada waktu, semoga bisa bertemu. Tanpa janjian, tanpa sengaja. Lalu kita akan duduk mengenang masa kecil kita.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan meninggalkan jejak :)