Jumat, 10 Agustus 2012

#15 Seribu

Bukankah ini semua sudah harus dihentikan? Seperti satu pot mawar merah pemberianmu yang telah lama kubiarkan layu oleh masa. Juga seperti telepon-telepon darimu yang tak pernah lagi seantusias dulu kusambut.
Tidakkah kau melihat segala sesuatu telah berubah? Rumput-rumput yang telah kita semai masing-masing telah hijau, jangan kausibukkan diri dengan meratapi mana yang lebih hijau, rumput saat ini, atau sebelum ini. Yang lalu telah mati. Lalu tergantikan hal baru yang perlu kaunikmati. Pun aku.
Aku tahu, kau sangat mahir memahami keadaan. Pada perasaan yang telah terhempas akibat terjun bebas dari ketinggian, kita adalah kepingan tak terselamatkan. Maka berhentilah mengusahakan sesuatu yang lebih baik, karena ini adalah yang terbaik.
Juga, berhentilah menaruh harap-harap seperti seribu origami burung dalam botol kaca pemberianku. Kau bukanlah burung-burung itu yang harus terkungkung dalam perasaan yang sama, yang memiliki seribu hektar hati yang begitu lapang untuk lagi-lagi kembali pada masa lalu.
Kau layak terbang. Kau layak terbang.
* * *
Aku mengirimkan selembar surat pada kisah lara yang tak mau berhenti menghunjam detik kini.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan meninggalkan jejak :)

Cari di Sini

 
 
Copyright © Sepotong Keju
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com