Senin, 13 Agustus 2012

#16 Foto dalam Dompet

Abangku satu-satunya itu punya dompet yang hanya berisi lembaran bon belanja yang terus disimpan hingga membuatnya gemuk. Juga, kartu identitas seadanya. KTP, SIM, STNK, itu saja.
Dari tahun ke tahun, dari satu dompet yang setia dibawanya hingga berevolusi menjadi dompet baru, tak pernah absen Abang mengosongkan tempat foto di dalamnya.
"Mengapa tak membuat dompet dari kertas lipat saja? Toh isinya tak begitu penting" tanyaku. Abang hanya diam, melirikku dari sudut matanya.
Abang juga makhluk paling ceroboh di rumah. Dompetnya ditaruh bersisian dengan kertas-kertas skripsi yang salah cetak dan terbuang begitu saja. Baru dikembalikan esoknya oleh petugas TPS. Abangku datar-datar saja. Merasa hilangpun tidak.
Tapi, semua berubah sejak ada Kak Mei.
* * *
Rambutnya tergerai lurus sebahu, makin manis dengan bandana. Senyumnya melengkung sempurna tanpa perlu memperlihatkan gigi-giginya. Alisnya tebal, nyaris tersambung. Alis yang sepadan dengan kedua bola matanya yang cantik tanpa polesan. Maha Karya Tuhan itu, kini bertengger terus di dalam dompetku. Belum pernah jemu aku membuka-tutup dompet yang tak beruang ini. Senyumnya sudah cukup menyempurnakan hari. Obat rindu karena jarak pertemuan begitu jauh membentang.
* * *
Aku bingung menggunakan kalimat yang mana. Baru lima bulan, atau sudah lima bulan?
Abang bertransformasi menjadi pribadi yang menyenangkan. Sering menraktirku tahu telur walaupun keuangannya tipis, sering merespon pembicaraanku, dan ya, sering tersenyum! Baru kutahu Ibu mewariskan senyum malu-malunya ke Abang.
Sayang, itu semua tak lama. Abang tidak lagi membelikanku tahu telur malam-malam. Abang juga lebih banyak diam, duduk di depan televisi dengan ekspresinya yang datar. Dan Abang, kembali ceroboh menaruh dompetnya. Iseng kubuka, tak ada lagi foto cantik Kak Mei terselip di sana.
* * *
Sejak kapan ada foto keluarga di dalam dompetku?
Aku tersenyum sendiri di dalam angkot, pasti ulah adikku. Ah, iya! Adalah keluarga yang layak menempati posisi penting ini, yang menyertaiku dengan doa ke manapun aku melangkah.
Ke mana saja aku selama ini? Lembar foto yang tersimpan dalam dompet tak melulu masalah roman percintaan, kan?

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan meninggalkan jejak :)

Cari di Sini

 
 
Copyright © Sepotong Keju
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com