2010. Kalo menghela nafas gaya anak alay, pasti ada embel-embel ’huft’. Tapi karena saya bukan anak alay, jadi nggak akan ada kata itu di kamus saya. Intinya, saya menghela nafas untuk 2010 yang sanat-sangat istimewa.
Dimulai dari perjuangan untun bisa lulus UNAS dengan nilai yang memuaskan dan lolos SNMPTN dengan diterima di jurusan yang terbaik buat saya. Hari-hari berjalan dengan begitu keras, berkutat dengan soal-soal seabrek untuk media pembuktian usaha dan kerja keras, sampai akhirnya doa saya dikabulkan Tuhan. Lulus UNAS dengan nilai yang memuaskan dan lolos SNMPTN di pilihan nomer 1, Psikologi Universitas Airlangga.
2010, beda dengan tahun-tahun ajaran baru sebelumnya yang selalu mempersulit saya untuk bisa beradaptasi sehingga butuh waktu satu semester untuk bisa punya teman dekat, kali ini saya begitu mudah bergaul dengan sesama manusia. Dan dengan semua kekurangan yang saya punya—yang memuakkan—akhirnya nggak sulit buat saya untuk bisa punya teman dekat yang istimewa ke mana-mana : Kamel, Fefe, Zaza, Chyntia, Danang, Dhito, dan Esteh (yang emang udah kenal dari SMA). Jadilah hari-hari saya di dunia perkuliahan dan di Surabaya terasa sangat oh-wow-amazing. Pulang malam, nginep rumah temen, nongkrong sampe jayus, karaokean, truth game yang membongkar semua rahasia, ngemal, wisata kuliner, semuanya yang baru yang sebelumnya sangat terbatas bisa saya rasakan gara-gara predikat saya sebagai anak rumahan.
Dan love-life. Ah bikin malas membicarakannya. Semua berawal dari pembelian modem yang membuat saya semakin rajin dan semangat ngeblog, dan membagi perasaan saya (baca : curhat) lewat postingan-postingan melankolis tentang cinta. Dan beberapa hari lalu saya ketahuan. Oke, tepuk tangan. Saya mengambinghitamkan si modem smartfren atas semua kekacauan yang bikin saya pusing ini. Dan gara-gara ketahuan itu, tiap ketemu saya jadi bingung nyapa dia gimana, bahkan sering lupa juga dia itu siapa, siapa namanya, semuanya. Sial.
Dan tanggal 30 Desember kemarin, bertepatan dengan malam jumat yang nggak kliwon. Kita semua nongkrong di NAV untuk karaokean sampai jam 8 malam, lalu ke rumah Zaza untuk melampiaskan keinginan nongkrong dan ngobrol ngalur-ngidul. Dan pembicaraan kemudian bener-bener nyasar ke arah horror. Oke banget setting-nya. Di gelap-gelapan, pas malem jumat pula. Akhirnya kita semua, gak peduli cowok-cewek, dempet-dempetan karena pada takut. Senggol dikit, pasti ada yang teriak kaget. Ah dasar.
Dan itu berlanjut sampai jam 1 malem. Oke banget. Akhirnya nyari makan di jalan, terus balik ke rumah Zaza buat nginep. Haha siapa juga yang mau bukain pintu kosan jam 1 malem ?
Alarm udah disetel. Tapi sialnya hape kita semua pada mati. Kuliah jam setengah 8, bangun jam 7. Buru-buru balik ke kosan buat mandi, ternyata antri abis. Giliran dapet kamar mandi, ternyata air mulai tanda-tanda mau mati pas lagi boker. Perfect ! akhirnya nongkrong agak lama nunggu airnya nyala banyak lagi.
Terus ngampus, terus bolos di matkul kedua, lebih milih main pingpong. Terus nagihin utang buat bisa pulang karena persediaan duit udah mepet-pet-pet-supermepet. Dan akhirnya : PULANG. Rencananya nggak pulang juga sih, pengen tahun baruan di Surabaya. Tapi oh tapi, temen-temen deket pada pulang kampung. Jadi, okelah, Gresik juga menanti.
Penutup tahun yang buruk.
Haha belum selesai. Kan ini edisi tahun baru, jadi postingan saya agak banyak nggak papa kan ?
Sip.
Ngomongin tentang perayaan tahun baru, selalu ada perayaan tahun baru yang berbeda tiap tahunnya di hidup saya.
Tahun lalu, saya menghabiskan waktu dengan teman-teman kelas 3 SMA, bakar-bakar (di) rumahnya Hilmi.
2 tahun yang lalu, saya tahun baruan dengan teman-teman Swelagiri, menghadiri pesta miras dadakan, muterin Gresik bareng Buncit yang waktu itu lagi mabuk. Untung dia tau diri, nggak nyetir dengan kecepatan 100 km/jam kayak sebelumnya.
3 tahun yang lalu, saya jadi panitia tahun baruan di Semen Gresik, kemudian saya diculik Mas Surkun untuk jalan-jalan.
4 tahun sebelumnya dan sebelumnya lagi, saya lebih banyak tahun baruan dengan keluarga.
Dan ini adalah tahun baruan kedua tanpa Papa. Ya, nggak ada lagi deh Papa yang sering nelpon nanyain lagi di mana, sama siapa, pulang jam berapa. Nggak ada lagi Papa yang nunggu saya pulang sampai jam 1. Nggak ada lagi Papa yang ngomel-ngomel setelah itu, tapi paginya sudah memaafkan Papa. Hambar.
Tahun ini, haha tepatnya nanti, ternyata ada undangan bakar-bakar (di) rumahnya Pakdhe sekalian makan malem sama keluarga besar. Asik. Pembalasan dendam si-anak-kos-yang-jarang-makan akan terbalaskan !
Terima kasih, saya capek nulis. Untuk resolusi tahun 2011, cukup satu : BE BETTER :)
Jadi pada intinya, tahun 2010 adalah tahun yang sangat tidak datar, sangat berbeda, dan sangat menyenangkan.
HAPPY NEW YEAR ALL !
2 komentar:
selamat tahun baru...^_^
Haha sama-sama mas :D
Posting Komentar
Silakan meninggalkan jejak :)