Kamis, 30 Desember 2010

Roti Isi


Aku bisa merasakan hujan selai strawberry lumer di dalam rongga mulutku. Manis dan asamnya sungguh terasa nikmat menjalar memasuki seluruh sela-sela gigiku dan menggesek-gesep papilla lidahku.

Lalu aku melihat roti isi yang kupegang, ada bekas gigitanku. NanarMembuatnya robek menganga dan seakan mengeluarkan darah merah selai strawberry. Aku meneteskan air mata. Bagaimana bisa aku sesensitif ini, seakan merasakan luka yang sangat dalam seperti roti isiku. Luka yang tidak bisa terobati. Hanya menunggu waktu untuk menghabiskan lukanya.

Kemudian kulahap semua roti isi yang tersisa. Mulutku penuh. Kubaringkan kepalaku di atas meja dan menangis sejadinya.

Kamu tidak lagi ada di sini, menemani pagiku menikmati secangkir kopi dan sebentuk roti isi selai strawberry. Aku kehilangan kamu. Bersama perempuan lainlah kamu pergi untuk berbagi pagimu, dan roti isi selai strawberry-mu.

2 komentar:

anla mengatakan...

kurang panjang puusss

Putripus mengatakan...

wkwkwk emang sengaja bikin pendek, tapi masih ruandom yo ?
makasih kritiknyaaa :p

Posting Komentar

Silakan meninggalkan jejak :)

Cari di Sini

 
 
Copyright © Sepotong Keju
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com