Rabu, 29 Agustus 2012

#27 Ibuku yang Kaya


Ibuku memiliki tanah lapang yang luasnya tak terkira. Berhektar-hektar yang tak akan mampu dibeli saudagar kaya manapun meski segala rumah, apartemen, mobil-mobil mewah, dan segala dana investasinya dicurahkan untuk mendapatkannya.
Tanah lapang yang begitu hijau dan asri itu tak dijualnya. Bahkan, pada anak-anaknya pun Ibu tak mewariskannya barang secuil. Tiga anaknya ini selalu gagal dalam usahanya mendapatkan tanah lapang milik Ibu, atau yang serupa dengan milik Ibu. Entah karena kami terlahir dengan kutukan Dewa Langit, atau entah memang kami tak layak mendapatkan harta beliau yang satu itu. Yang jelas, bukan karena Ibu yang terlalu pelit pada anak sendiri.
Tanah lapang itu, selalu dibawanya ke mana-mana. Ibu tak pernah takut tanahnya dicuri, tapi memang itu adalah tanah ajaib yang selalu menyertai Ibu. Aku bisa melihat bagaimana Ibu menyertakan tanah lapang itu dalam hari-hari Ibu. Aku bisa melihat bagaimana Ibu selalu bisa mengisyaratkan bahwa tanah lapang itu begitu penting dimilikinya, juga bagaimana Ibu menaruh harap agar kelak anak-anaknya pula dapat memiliki harta semahal yang dimiliki Ibu.
Tanah lapang itu, tak akan kautemukan di sejauh mata memandang. Karena Ibuku mengemasnya di dalam dadanya. Tanah lapang tempat bermukim sejuta rela dan ikhlas pada setiap uji coba dari Tuhan. Juga tanah lapang yang begitu luas menyediakan sabar dan maaf menghadapi kenakalan anak-anaknya.
Ibuku sangat kaya, bukan?

2 komentar:

Agnes Kusuma Prembayun mengatakan...

Suka, :D

Putripus mengatakan...

terima kasiiiih :)

Posting Komentar

Silakan meninggalkan jejak :)

Cari di Sini

 
 
Copyright © Sepotong Keju
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com