Jumat, 21 Januari 2011

Kata Beliau

“…kuliah itu diseriusin Mbak, mumpung ada biaya, ada fasilitas. Kasian kalo ada anak yang udah dibiayai sekolah mahal-mahal tapi sekolahnya nggak bener. Kayak cucu saya itu, masak udah dua minggu ternyata bolos sekolah. Ini saya dari sekolahnya, masih kelas satu SMP padahal. Jaman sekarang itu ya kalo sekolahnya nggak bener, nyari kerjanya juga susah. Kayak saya ini, cuma bisa bantu-bantu di rumahnya orang. Tapi yang saya bantu orangnya baik Mbak, orang Cina. Sayang gitu sama saya. Suka ngajak saya pergi-pergi jalan-jalan. Nggak sungkan gitu walaupun saya cuma pembantu. Enak gitu jadi orang punya uang, apa-apa gampang. Ngeluarin duit dua ratus ribu juga gampang…” kata seorang nenek-nenek yang sudah sangat tua, yang naik angkot yang sama dengan saya waktu pulang dari Surabaya tadi. Beliau berbicara dalam bahasan kromo inggil (bahasa Jawa halus yang biasa dipakai berbicara oleh anak muda terhadap yang lebih tua) tanpa mempedulikan saya dan teman saya yang usianya sangat jauh di bawah beliau.

Gurat-gurat keriputnya terlihat jelas. Antara geram akan kelakuan cucunya yang menyia-nyiakan fasilitas pendidikan dari orang tuanya, sekaligus rasa senang memiliki majikan yang masih begitu baik pada beliau.

Tuhan kan Maha Adil, pikir saya. Memberikan sesuatu yang baik sekaligus saat kita mengalami kejadian yang buruk.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

good words:)

Putripus mengatakan...

Haha thaaaanks :) (and thanks also to that old woman)

Posting Komentar

Silakan meninggalkan jejak :)

Cari di Sini

 
 
Copyright © Sepotong Keju
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com