Sabtu, 22 Januari 2011

Senang ?

Hal yang membuat saya benci dengan kegiatan “jatuh cinta” adalah karena ketika jatuh cinta, secara otomatis saya lepas dari diri saya. Iya, saya lepas. Bukan jadi ‘saya’ lagi. Tapi jadi orang lain yang selalu berusaha terlihat menarik, terlihat menghibur, terlihat menyenangkan. Seperti menghalalkan segala cara untuk memperbesar gaya tarik magnet agar dia menyukai saya. Itu adalah hal yang menyebalkan. Apalagi ketika membicarakan hal-hal melankolis yang tiba-tiba terasa menyenangkan. Menjadi seseorang yang serius, kehilangan selera humor hanya untuk obrolan cinta, cinta, cinta, cinta lagi… Sangat, sangat menyebalkan.

Jadi, saya barusan patah hati. Dan at least obrolan tentang cinta menjadi hal yang memuakkan. Saya jadi lebih sering membicarakan hal-hal bodoh yang konyol, menyenangkan, dan kegoblokan lainnya yang dulu pernah menjadi makanan sehari-hari saya—sebelum jatuh cinta.

Saya senang, senang sekali. Saya kembali.

Tapi seperti ada bagian yang digerogoti di dalam. Di bagian yang kata orang-orang itu hati, atau lebih ke perasaan. Rasanya seperti ada di sebuah ruang kosong dengan sebuah cermin besar. Ada saya, dan ada bayangan saya di cermin. Saya puas melihat seluruh bagian diri saya lewat cermin itu. Saya tertawa, saya bercerita, semuanya. Saya menikmati kembalinya diri saya dan semua kebodohan yang saya punya.

Tapi tetap saja, di ruangan itu, saya sendirian. Saya kehilangan orang lain dan seolah tidak ada pintu keluar dari ruangan itu. Rasanya seperti terjebak. Sakit sekali rasanya.

Kemudian saya merasa menjadi orang paling brengsek karena tidak bisa mengendalikan perasaan, tidak tau harus melakukan apa dan bagaimana. Tidak tau sama sekali.

Dan untuk mengetik tulisan sampah seperti ini saja mata saya bergetar, ada yang akan tumpah...

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan meninggalkan jejak :)

Cari di Sini

 
 
Copyright © Sepotong Keju
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com