Minggu, 30 Januari 2011

Tuli

Earphone.

Membuat saya semakin tuli. Lalu saya berpikir, bukan, bukan earphone-nya. Tapi lagunya. Lagu yang saya putar setiap malam, jedag-jedug di telinga dengan volume maksimal. Jedag-jedug lagi, lagi, lagi. Bahkan lagu-lagu melankolis pun membunuh pelasn jeroan telinga saya.

Lalu saya tuli.

Tuli membuat saya tak perlu pedulikan orang lain yang tidak mempedulikan saya. Buat apa mereka ? Buat apa ?

Tuli membuat saya jatuh ke dunia lain, melupakan dunia saya yang memuakkan.

Ya, panggil saya Tuli. Memang saya tidak akan menoleh untukmu karena mendengar pun tidak.

Tapi tuli, saya bahagia. Dengan keegoisan saya.

Gresik, 29 Januari 2011, 11:17 pm

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan meninggalkan jejak :)

Cari di Sini

 
 
Copyright © Sepotong Keju
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com