Sabtu, 01 Januari 2011

Kau Peluk Aku

Jadi, aku masih sangat ingat kapan terakhir kali kau peluk aku.

Waktu itu adalah pagi yang sangat basah karena entah sejak jam berapa subuh, hujan mengguyur bumi yang kita pijak. Kau bilang kau akan dating, dan ternyata seperti sebuah sulap, kau sungguhan datang, basah kuyup dengan sebuket mawar merah yang tampak lima kali lebih menyegarkan dengan butiran air yang menyelimutinya.

Tahukah kau, kasihku, bukan kedatanganmu dengan payung biru mudamu, atau sebuket mawar merah yang aku tunggu di pagiku. Tapi ketika kau mengiyakan permintaanku untuk berlari bersama dan berjalan dengan kaki telanjang tanpa teduhan payunglah yang aku inginkan.

Lalu tak lama, kau menarikku dalam hujan. Kau lupakan mawar dan payungnya. Lirik-lirik romantis Come Away With Me dari Norah Jones kau dendangkan dekat dengan telingaku. Aku bergidik, ada perasaan beruntung yang menyelimutiku begitu aku sadar bahwa kamu, adalah orang yang bersamaku saat itu.

Lalu kau peluk aku dari belakang, dan kita menari kecil ke kanan dan kiri. Dan hujan yang terus berjatuhan, seperti kilauan kertas kerlap-kerlip yang ditaburkan pada pertunjukan penutup, pertunjukan paling hebat, tarian kita berdua.

“..And I want to wake up with the rain. Falling on a tin roof. While I'm safe there in your arms. So all I ask is for you. To come away with me in the night. Come away with me..”

Jadi, itulah saat terakhir kau peluk aku begitu hangatnya. Setelah kemudian, kau kecelakaan hebat dan membuatmu lumpuh. Tak bisa lagi kau peluk aku dengan kedua tanganmu. Tapi aku, kini adalah pendampingmu. Bisa kau peluk aku setiap hari dengan senyum dan janjimu untuk menjadi suami terbaikku.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan meninggalkan jejak :)

Cari di Sini

 
 
Copyright © Sepotong Keju
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com